PIRANTI PROSES
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini kita sedang
berada pada peradaban dunia modern, saat dimana berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat. Teknologi paling mutahir dan canggih terus
bermunculan, berbagai perusahaan pengembang teknologi saling bersaing, dan
begitu banyak orang-orang jenius menemukan inovasi-inovasi baru. Manusia
semakin dimanja dengan berbagai produk teknologi tersebut. Bukan hanya multifungsi,
teknologi sekarang sudah sangat praktis dan menjamur di seluruh aspek kehidupan
manusia. Di pabrik, di kantor, di sekolah, di rumah sakit, di bank, di jalan,
di bandara, di kendaraan pribadi, di rumah, di dapur, hingga di kamar tidur,
semuanya telah dilengkapi oleh berbagai macam produk teknologi canggih.
Salah satu yang paling
maju saat ini adalah teknologi informasi. Contoh mudah yang sering kita jumpai,
yakni saat dimana hampir semua kalangan memiliki handphone ataupun smartphone
sebagai alat komunikasi, laptop dan tablet bukan barang langka lagi, adanya
internet sebagai jendela dunia, google sebagai mesin pencari apa saja, berbagai
macam penyedia layanan email, social media serta berbagai kemudahan dalam
bersosial dan mendapatkan informasi lainnya. Tak ketinggalan bermacam-macam
aplikasi pembantu pekerjaan manusia yang setiap detik diakses oleh ribuan orang
di bumi ini.
Ketika semua ini
terjadi, kebanyakan orang hanya sibuk untuk memiliki dan menggunakan teknologi
tercanggih nan mutakhir tersebut tanpa memperdulikan serta mengetahui bagaimana
alat dan sistemnya bekerja, bagaimana sebuah komponen mungil memproses data yang
beraneka-ragam untuk menjadi sebuah produk dan informasi yang diinginkan. Ataupun
bagaimana sebuah alat yang dapat mendeteksi suara, cahaya, suhu, atau gerak menjadi
sebab sebuah alat lain beroprasi. Tak banyak mereka yang mencari tahu akan hal
itu, akibatnya kebanyakan orang hanya berperan sebagai pengguna atau dijuluki
sebagai “korban teknologi“, apalagi bangsa Indonesia. Banyak kalangan dan tokoh
yang menyesali atas status bangsa ini, mereka berharap kita sebagai bangsa merah
putih tidak menjadi “korban teknologi“ saja, akan tetapi menjelma menjadi
developer dan penyumbang produk teknologi informasi pula, yang kreatif dan
penuh inovasi. Semua itu tak akan dapat dicapai dengan usaha yang
setengah-setengah, mesti dengan kesungguhan dan pengorbanan. Lagi-lagi kita tetap
saja tertinggal, dunia luar seakan begitu cepat berputar. Mungkin salah satu faktor
ketertinggalan kita adalah kurangnya dalam membaca, baik itu membaca ilmu
pengetahuan maupun membaca keagungan Allah dalam alam semesta ini.
Berangkat dari sana,
kami berupaya keras untuk membuat makalah tentang piranti proses ini agar bisa
menjadi bahan bacaan bagi kita semua. Karena kami sadar bahwa dari kebanyakan
produk teknologi terutama teknologi informasi merujuk kepada satu alat, yakni
komputer. Komputer adalah alat paling mendasar dan pokok dalam sebuah produk
teknologi modern. Yang dahulu kala komputer adalah sebuah alat yang hanya dapat
berfungsi sebagai mesin hitung, kini telah bertransformasi menjadi alat serbaguna
dan paling berperan dalam perkembangan zaman modern. Oleh karena itu, kita
harus mengetahui dengan jelas apa sebenarnya dasar di dalam komputer itu, komponen-komponen
apa saja yang berperan dalam pemrosesan data yang didapat dari piranti masukan
yang kemudian diteruskan menuju piranti keluaran, dan sebenarnya bagaimana
piranti-piranti tersebut memrosesnya.
Adalah tak dapat
diterima bila mahasiswa teknik informatika yang mempelajari pengkodean rumit untuk
membuat sebuah produk teknologi informasi tetapi tidak mengetahui bagaimana
komputer atau laptop yang mereka gunakan memroses pekerjaan mereka. Sudah
seharusnya kita mengetahui dari dasar bagaimana sebuah komputer bekerja. Pada
akhirnya, kita bangsa Indonesia sebagai mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
benar-benar harus bersungguh-sungguh dalam menciptakan produk teknologi yang
lebih canggih dari apa yang telah ada sekarang dan menjadikan kiblat teknologi
ke negeri kita tercinta ini.
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat
menjelaskan komponen-komponen penting dalam piranti proses
2. Supaya dapat
menjelaskan bagaimana data dari piranti input diproses dalam sebuah komputer
3.
Mengerti tentang CPU, Main Memori, serta
pembagian-pembagiannya
4. Memahami tahapan proses
data untuk menghasilkan informasi ke piranti output
1.3. Rumusan Masalah
1. Apa definisi piranti proses (process devices)?
2. Sebutkan komponen terpenting dari piranti proses!
3. Jelaskan bagaimana data masukan diproses dalam CPU!
2. Sebutkan komponen terpenting dari piranti proses!
3. Jelaskan bagaimana data masukan diproses dalam CPU!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Piranti Proses
Piranti
(device) adalah perangkat/alat yang memiliki fungsi khusus dengan dihubungkan
ke perangat lain. Sedangkan Proses adalah suatu tahapan untuk mengolah,
mengintegrasi dan mengelola sesuatu yang telah diperoleh/dikerjakan agar menghasilan
sebuah produk/pekerjaan lain. Maka Piranti Proses didefinisikan
sebuah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data
yang sudah dimasukkan lewat piranti masukan dan hasilnya akan ditampilkan di piranti
keluaran. Saat komputer berjalan,
terdapat banyak proses yang berjalan secara bersamaan. Sebuah proses
dibuat melalui system call create process yang membentuk proses turunan (child
process) yang dilakukan oleh proses induk (parent process).
Pemrosesan data dalam sebuah perangkat komputer dikerjakan oleh CPU (Central Processing Unit/Unit Pengolah Pusat). Selama proses data, data tersebut diubah bentuk, urutan, dan strukturnya sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil yang diinginkan. Hasil dari pemrosesan tersebut disimpan dalam media penyimpanan data. CPU pada komputer mikro disebut dengan micro-processor (pemroses mikro). Micro¬processor adalah CPU yang diproduksi dalam sirkuit terpadu (integrated circuit) sehingga tak heran kalau istilah processor seringkali digunakan juga untuk menyebut CPU.
Pemrosesan data dalam sebuah perangkat komputer dikerjakan oleh CPU (Central Processing Unit/Unit Pengolah Pusat). Selama proses data, data tersebut diubah bentuk, urutan, dan strukturnya sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil yang diinginkan. Hasil dari pemrosesan tersebut disimpan dalam media penyimpanan data. CPU pada komputer mikro disebut dengan micro-processor (pemroses mikro). Micro¬processor adalah CPU yang diproduksi dalam sirkuit terpadu (integrated circuit) sehingga tak heran kalau istilah processor seringkali digunakan juga untuk menyebut CPU.
Ketika sebuah proses dibuat maka proses tersebut
dapat memperoleh sumber-daya seperti CPU clock, memori, berkas, atau perangkat
I/O. Sumber daya ini dapat diperoleh langsung dari sistem operasi, dari proses
induk yang membagi-bagikan sumber daya kepada setiap proses turunannnya, atau
proses turunan dan proses induk berbagi sumber-daya yang diberikan sistem
operasi. Piranti proses terdiri dari Central Processing Unit (CPU) dan Main
Memory.
2.2. Pengelolaan
Proses
Proses perlu dikelola karena dalam sebuah
proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber
daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat I/O. Perkembangan sistem komputer mendatang adalah menuju ke
sistem multi-processing, multiprogramming, terdistribusi dan paralel yang
mengharuskan adanya proses-proses yang berjalan bersama dalam waktu yang
bersamaan. Hal demikian merupakan
masalah yang perlu diperhatikan oleh perancang sistem operasi. Kondisi dimana
pada saat yang bersamaan terdapat lebih dari satu proses, hal itu disebut
dengan kongkurensi (proses-proses yang kongkuren).
Proses-proses yang
mengalami kongkuren dapat berdiri sendiri (independen) atau dapat saling
berinteraksi, sehingga membutuhkan sinkronisasi atau koordinasi proses yang
baik. Proses tersebut tidak lepas dari peran prosesor sebagai pengendali dari
berjalannya sebuah proses. Sebagai gambaran besarnya langkah inputan supaya menjadi sebuah
keluaran melalui tahapan sebagai berikut :
(Gambar 2.1 Diagram Piranti Proses)
Berdasarkan gambar di atas, sebuah inputan akan melintasi dua jalur
utama yakni CPU (processor) dan main memory sebelum menjadi keluaran. CPU memiliki
beberapa bagian, begitu pula main memory. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan
dalam pembahasan berikutnya.
2.2.1. Perangkat Pembantu Tahap Pemrosesan
Sebelum membahas komponen utama dari CPU diatas, ada
beberapa perangkat pemroses yang memiliki tugas khusus dan berperan penting
dalam membantu proses sebelum dan sesudah diolah oleh prosesor. Beberapa
perangkat tersebut sebagai berikut :
a.
Power Supply
Power supplay menyediakan arus listrik untuk berbagai peralatan CPU power supplay mengkonversi listrik yang memiliki arus AC (arus bolak balik) menjadi arus DC (arus searah/retap). Kualitas power supplay menentukan kwalitas kinerja komputer. Daya sebesar 300-400 wat yang disalurkan power supplay biasanya cukup bagi komputer yang digunakan untuk pengetikan ataupun grafik. Sementara, daya 400-500 watt dibutuhkan jika komputer bekerja menggunakan banyak menggunakan Periferal (unit tambahan).
(Gambar 2.2 Power Supply)
|
b. Motherboard
(Gambar 2.3 Motherboard)
|
c. VGA Card
VGA Card adalah komponen yang tugasnya memroses dan menghasilkan tampilan secara visual dari komputer. Semakin tinggi kemampuan VGA Card, maka semakin halus tampilan visual komputer ke monitor. Komputer harus memiliki VGA Card . VGA Card adalah komponen yang tugasnya menghasilkan tampilan secara visual dari komputer. Semakin tinggi kemampuan VGA Card, maka semakin halus tampilan visual komputer ke monitor. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
(Gambar 2.4 VGA Card)
|
Sound card adalah perangkat multimedia yang berfungsi untuk mengolah suara pada komputer.
(Gambar 2.5 Sound Card)
|
e. I/O Card
Input / Output Card ( I/O Card ) adalah sebuah kartu elektronik yang berfungsi menghubungkan antara motherboard dengan unit masukan dan unit keluaran. I/O Card juga berfungsi menghubungkan motherboard dan hard disk serta floppy disk drive.
(Gambar 2.6 PROM)
|
2.3. CPU (Central Processing Unit)
(Gambar 2.7 Prosesor)
|
Kinerja dari setiap jenis processor bervariasi dan dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut:
1. Kecepatan Clock
2. Lebar register/data bus internal
3. Lebar data bus eksternal
4. Kapasitas cache memori (L1 dan L2)
1. Kecepatan Clock
2. Lebar register/data bus internal
3. Lebar data bus eksternal
4. Kapasitas cache memori (L1 dan L2)
(Gambar
2.8 Komponen Prosesor)
1)
Control Unit
(CU)
Bagian
ini bertugas untuk mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada
sistem komputer serta mengatur kapan alat menerima
data dan kapan data tersebut diolah, serta kapan ditampilkan pada alat output.
Selain itu control unit mengartikan instruksi-instrusi dari progam komputer
yang membawa data input ke memory. Bila ada instruksi pada arithmatika atau
perbandingan logika control unit mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari
pengolahan data ini dibawa oleh control unit ke main memory untuk di simpan.
Pada awal-awal desain komputer, CU
diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU
diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat
penyimpanan kontrol (control store). Tugas control
unit adalah sebagai berikut :
a. Mengatur
dan mengendalikan alat-alat input dan output.
b. Mengabil
instruksi dari main memory.
c. Mengambil
data dari min memory kalau diperlukan oleh proses.
d. Mengirim
instruksi ke arithmetic and logic unit bila ada perhitungan arithmatika atau
perbandingan logika serta mengawasi kerja arithmetic and logic unit.
e. Menyimpan
hasil proses ke main memory.
Unit Control memiliki masukan-masukan yakni sebagai
berikut :
a. Clock/Pewaktu
Pewaktu adalah
cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah
operasi mikro (atau sejumlah operasi mikro yang bersamaan) dibentuk bagi setiap
pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus prosesor.
b. Register
instruksi
Opcode
instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan
dilakukan selama siklus eksekusi.
c. Flag
Flag ini
diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil operasi
ALU sebelumnya.
d. Sinyal kontrol untuk mengontrol bus
Bagian
bus control sistem memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti
sinyal-sinyal interupsi.
Selain
itu, CU juga memiliki 2 macam, yakni Single-Cycle CU dan Multy-Cycle CU
1. Single-Cycle CU
1. Single-Cycle CU
Proses di
CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap instruksi ada pada
satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan demikian fungsi
boolean masing-masing control line hanya merupakan fungsi dari opcode saja.
Clock cycle harus mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. Ada
dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu proses men-decode opcode untuk
mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi (yaitu di gerbang AND), dan
pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR).
Keempat jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register), “lw”
(membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching). Sinyal
kontrol yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya jika
melibatkan memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif.
Hal lain jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol
ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik
dan benar tetapi cycle ini tidak efisien.
2. Multi-Cycle
CU
Berbeda
dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih
memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean
dari masing-masing output control line dapat ditentukan. Masing-masingnya akan
menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi
boolean, dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol
tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode
memberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan CPU; bukan
instruksi cycle selanjutnya.
2)
Arithmetic and Logical Unit (ALU)
ALU
singkatan dari Arithmetic Logic Unit (bahasa Indonesia: unit aritmatika dan
logika), adalah salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor yang
berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmatika dan logika. Contoh
operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh
operasi logika adalah logika AND dan OR. tugas utama dari ALU (Arithmetic And
Logic Unit)adalah melakukan semua perhitungan aritmatika atau matematika yang
terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan operasi aritmatika yang
lainnya. Seperti pengurangan, pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder. ALU melakukan operasi
arithmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi arithmatika yang lainnya,
seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi arithmatika ini disebut adder. Tugas lalin dari ALU adalah
melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program.
Operasi logika
(logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan
menggunakan operator logika, yaitu:
a. sama dengan (=)
b. tidak sama dengan (<>)
c. kurang dari (<)
d. kurang atau sama dengan dari (<=)
e. lebih besar dari (>)
f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)
a. sama dengan (=)
b. tidak sama dengan (<>)
c. kurang dari (<)
d. kurang atau sama dengan dari (<=)
e. lebih besar dari (>)
f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)
ALU
bekerja besama-sama memori, di mana hasil dari perhitungan di dalam ALU di
simpan ke dalam memori. Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang
merepresentasikan instruksi yang akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah
(operand). ALU biasanya menggunakan sistem bilangan biner two’s
complement. ALU mendapat data dari register. Kemudian data tersebut diproses
dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU output register,
sebelum disimpan dalam memori.
Pada saat sekarang ini sebuah chip/IC dapat mempunyai
beberapa ALU sekaligus yang memungkinkan untuk melakukan kalkulasi secara
paralel. Salah satu chip ALU yang sederhana (terdiri dari 1 buah ALU) adalah IC
74LS382/HC382ALU (TTL). IC ini terdiri dari 20 kaki dan
beroperasi dengan 4×2 pin data input (pinA dan pinB) dengan 4 pin keluaran
(pinF).
Arithmatic Logical Unit (ALU), fungsi unit ini adalah
untuk melakukan suatu proses data yang berbentuk angka dan logika, seperti data
matematika dan statistika. ALU terdiri dari register-register untuk menyimpan
informasi.Tugas utama dari ALU adalah melakukan perhitungan aritmatika
(matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. Rangkaian pada ALU
(Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan
dinamakan dengan Adder. Adder digunakan untuk memproses operasi aritmetika,
Adder juga disebut rangkaian kombinasional aritmatika.
Ada 3 jenis adder:
1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua
bit disebut Half Adder.
2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
3. Rangkain Adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
3. Rangkain Adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
1. Half Adder
Rangkaian
Half Adder merupakan dasar penjumlahan bilangan Biner yang terdiri dari satu
bit, oleh karena itu dinamai Penjumlah Tak Lengkap.
a. jika A = 0 dan B = 0 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0.
b. jika A = 0 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 1.
c. jika A = 1 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0
Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan cy(Carry Out) = 1. Dengan demikian, half adder memiliki 2 masukan (A dan B) dan dua keluaran (S dan Cy).
a. jika A = 0 dan B = 0 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0.
b. jika A = 0 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 1.
c. jika A = 1 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0
Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan cy(Carry Out) = 1. Dengan demikian, half adder memiliki 2 masukan (A dan B) dan dua keluaran (S dan Cy).
2. Full Adder
Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah
dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan.
Full Adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder
menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit
sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit
kelebihannya (carry-out).
3. Paralel Adder
Rangkaian
Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua bilangan yang telah
dikonversikan ke dalam bentuk biner. Anggap ada dua buah register A dan B,
masing-masing register terdiri dari 4 bit biner : A3A2A1A0 dan B3B2B1B0.
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA) pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya.
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA) pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya.
3) Register
Merupakan simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi lebih cepat 5 -10
kali dibandingkan dengan kecepatan perekaman atau pengambilan data di main
memory. Register digunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang diproses
oleh CPU. Sedangkan instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu giliran
untuk diproses disimpan di memori utama terlebih dahulu.
Secara logika, register ini diibaratkan
dengan ingatan dalam otak, bila anda melakukan pengolahan data secara manual. Sehingga otak dapat diibaratkan
sebagai CPU, yang berisi ingatan-ingatan, satuan kendali yang mengendalikan
seluruh kegiatan tubuh dan tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan
logika. Progam kumpulan data yang diletakan di memori utama dapat diibaratkan
sebagai sebuah meja. Progam tersebut akan memproses instruksi-instruksi yang ada
didalamnya. Instruksi yang dibaca dan diingat (instruksi yang sedang diproses
disimpan di register). Misalnya instruksi tersebut berbunyi HITUNG C = A + B,
maka anda membutuhkan data untuk nilai A dan B yang masih ada di meja. Data
tersebut anda baca dan masuk ke dalam ingatan. Data yang sedang dalam proses di
simpan di register, yaitu A bernilai 2 dan B bernilai 3. Sekarang dalam ingatan
otak anda telah tersimpan suatu instruksi bahwa nilai dari C sekarang dapat
anda hitung hasilnya, yaitu sebesar 5. Hasil dari perhitungan ini perlu anda
tuliskan kembali ke meja (hasil pengolahan direkam kembali ke main memory)
setelah semua instruksi selesai anda proses, kemungkinan program, data dan
hasil pengolahan ingin anda simpan secara permanen untuk keperluan di lain watu.
Jadi, ada 3 macam ingatan yang dipergunakan di dalam sistem komputer yaitu :
1. Register, dipergunakan
untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang di proses.
2. Main memory, dipergunakan
untuk menyimpan instruksi dan data yang diproses dan hasil dari pengolahan.
3. External memory (simpanan
luar), dipergunakan untuk menyimpan program dan data secara permanen.
Di dalam CPU ada beberapa macam register dengan fungsinya yang beragam
pula. Dibawah ini disebutkan macam-macam register tersebut bersama
fungsi-fungsiya :
a. Register Data, yang digunakan untuk menyimpan
angka-angka dalam bilangan bulat (integer).
b. Register Alamat, yang digunakan untuk menyimpan
alamat-alamat memori dan juga untuk mengakses memori.
c. Register
General Purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan angka dan alamat secara
sekaligus.
d. Register
Floating-Point, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka bilangan titik
mengambang (floating-point). adalah sebuah
bilangan yang dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah nilai yang sangat
besar atau sangat kecil (bilangan pecahan desimal atau bilangan yang memiliki
koma dan pangkat).Bilangan ini dapat
direpresentasikan menjadi dua bagian, yakni bagian mantisa dan bagian eksponen (E). Bagian mantisa menentukan digit dalam
angka tersebut, sedangkan eksponen menentukan nilai berapa besar pangkat pada
bagian mantisa tersebut (jarak dari posisi titik desimal).
e. Register
Konstanta (constant register), yang digunakan untuk menyimpan angka-angka tetap
yang hanya dapat dibaca (bersifat read-only), semacam phi, null, true, false
dan lainnya.
f. Register
Vektor, yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor yang dilakukan
oleh prosesor SIMD.
g. Register
special purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan data internal prosesor,
seperti halnya instruction pointer, stack pointer, dan status register.
h. Register
yang spesifik terhadap model mesin (machine-specific register), dalam beberapa
bentuk tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau pengaturan yang berkaitan
dengan prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap
register langsung dimasukkan ke dalam desain prosesor tertentu saja. Mungkin
register jenis ini tidak menjadi standar antara generasi prosesor. Berikut ini
adalah ukuran register dan padanan prosesornya.
Register
|
Prosesor
|
4-bit
|
Intel 4004
|
8-bit
|
Intel 8080
|
16-bit
|
Intel 8086,
Intel 8088, Intel 80286
|
32-bit
|
Intel 80386,
Intel 80486, Intel Pentium Pro, Intel Pentium, Intel Pentium 2, Intel Pentium
3, Intel Pentium 4, Intel Celeron, Intel Xeon, AMD K5, AMD K6, AMD Athlon,
AMD Athlon MP, AMD Athlon XP, AMD Athlon 4, AMD Duron, AMD Sempron
|
64-bit
|
Intel
Itanium, Intel Itanium 2, Intel Xeon, Intel Core, Intel Core 2, AMD Athlon
64, AMD Athlon X2, AMD Athlon FX, AMD Turion 64, AMD Turion X2, AMD Sempron
|
4)
I/O Management Data
Unit
Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem mikroprosesor yang digunakan oleh
mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar. Unit input adalah unit
luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini.
Unit output biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain
untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor.
Komponen-komponen dalam
processor dihubungkan oleh sebuah bus. Bus ada tiga macam yaitu :Bus Alamat (Addres
Bus), Bus Data (Data Bus), Bus Kendali (Control Bus).
A. Data Bus
Adalah jalur‐jalur perpindahan
data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing‐masing saluran hanya
dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat
ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara
keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data
melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur
paralel.
B. Address Bus
Digunakan untuk
menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur
ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca.Address
bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
C. Control Bus
Control Bus
digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus.
Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel. Processor dapat dibedakan dari perbedaan jumlah
data bus-nya. Misalnya pada processor 8 bit, itu berarti processor tersebut
memiliki 8 data bus.
2.4.
Main Memory
CPU (processor) hanya dapat menyimpan data dan
instruksi di register yang ukurannya kecil, sehingga tidak dapat menyimpan nama
informasi yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses dari progam.
Main Memory dapat dibayangkan sebagai
sekumpulan kotak-kotak yang masing-masing kotak dapat menyimpan suatu fungsi
penggal informasi baik berupa data maupun instruksi. Tiap-tiap lokasi dari
kotak ditunjukkan oleh suatu alamat. Alamat memory merupakan suatu nomor yang
menunjukan lokasi tertentu dari kotak memory. Main memory terdiri dari RAM dan
ROM, serta di bantu oleh Cache Memory.
1)
RAM (Random Acces Memory)
(Gambar 2.9 RAM)
|
Jenis-jenis RAM yang saat ini
dikembangkan sebagai berikut:
a. DRAM (Dynamic RAM) adalah
jenis RAM yang digunakan untuk personal komputer atau workstation.
b. SDRAM (Synchoronous
Dynamic RAM) adalah jenis yang lain dari DRAM yang tersinkronisasi dengan clock
speed microprocessor agar penggunaannya lebih optimal.
c. RDRAM (Rambus Dynamic RAM)
adalah jenis RAM yang memiliki kinerja yang sangat tinggi dan tidak banyak
memakan tenaga listrik.
d. DRDRAM (Direct Rambus
Dynamic RAM) menggunakan 16-bit, menggunakan pipelining untuk memindahkan ata
dari RAM ke chace memory dari jalur yang lebih dekat ke processor atau display.
RAM dapat dibagi lagi
menjadi dua jenis, yaitu jenis Statik dan Dinamik. RAM statik
biasanya digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan kapasitas
memori RAM yang besar. Adapun RAM dinamik menyimpan satu bit
informasi data sebagai muatan. RAM dinamik menggunakan kapasitansi gerbang
substrat sebuah transistor MOS sebagai sel memori elementer. Untuk menjaga agar
data yang tersimpan dalam RAM dinamik tetap utuh, data tersebut harus
disegarkan kembali dengan cara membaca dan menulis ulang data tersebut ke
memori. RAM dinamik ini digunakan untuk aplikasi yang memerlukan RAM dengan
kapasitas besar, misalnya dalam sebuah komputer pribadi (PC).
Semua data dan progam yang
dimasukan lewat alat input akan disimpan terlebih dahulu di main memory,
khususnya di RAM. RAM merupakan memory yang dapat di akses, yaitu diisi dan
diambil isinya oleh programmer. Struktur dari RAM dibai menjadi 4 bagian, yaitu
:
a. Input storage, digunakan untuk menampung input
yang dimasukan lewat alat input.
b. Progam storage, digunakan untuk menyimpan semua
instruksi-instruksi progam yang akan diproses.
c. Working storage, digunakan untuk menyimpan data
yang akan diolah dan hasil dari pengolahan.
d. Output storage, digunakan untuk menampung hasil
akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output.
Input yang dimasukkan
lewat alat input, pertama kali ditampung terlebih dahulu di input storage, bila
input tersebut berbentuk program, maka dipindahkan ke progam storage dan bila
berbentuk data, akan dipindahkan ke working storage. Hasil dari pengolahan juga
ditampung di working storage dan hasil yang akan di tampilkan ke alat output
dipindahkan ke output storage.
RAM mempunyai kemampuan
untuk melakukan pengecekan dari data yang disimpannya, yang disebut dengan
isitilah parity check. Bila data hilang atau rusak, dapat diketahui dari sebuah
bit tambahan yang disebut dengan parity bit atau check bit.
2) ROM ( Read Only Memory)
Merupakan perangkat keras
pada komputer berupa chip memori semikonduktor yang isinya hanya dapat dibaca.
Jenis memori ini, datanya hanya bisa dibaca dan
tidak bisa ditulis secara berulang-ulang. Memori ini berjenis non-volatile,
artinya data yang disimpan tidak mudah menguap (hilang) walaupun catu dayanya
dimatikan. Karena memori ini biasa digunakan untuk menyimpan program utama dari
suatu sistem. Di
dalam PC, ROM biasa disebut BIOS (Basic Input/Output System) atau ROM-BIOS. Instruksi
dalam BIOS inilah yang akan dijalankan oleh mikroprosesor ketika komputer mulai
dihidupkan.
Sampai sekarang dikenal
beberapa jenis ROM yang pernah beredar dan terpasang pada komputer, antara lain
:
a. PROM (Progammable Read-Only-Memory) : Jika isi ROM ditentukan oleh vendor, PROM dijual dalam keadaan kosong dan kemudian dapat diisi dengan program oleh pemakai. Setelah diisi dengan program, isi PROM tak bisa dihapus.
(Gambar 2.10 PROM)
|
b. EPROM (Erasable Programmable
Read-Only-Memory) : Berbeda dengan PROM, isi EPROM dapat dihapus setelah
diprogram. Penghapusan dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet.
(Gambar 2.11 EPROM)
|
c. OTP (One Time Programing) adalah eprom yang tidak dilengkapi dengan jendela penyinaran ultraviolet.
(Gambar 2.12 OTP)
|
d. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only0Memory) : EEPROM dapat menyimpan data secara permanen, tetapi isinya masih bisa dihapus secara elektris melalui program. Salah satu jenis EEPROM adalah Flash Memory. Flash Memory biasa digunakan pada kamera digital, konsol video game, dan cip BIOS.
(Gambar 2.13
EAROM)
|
(Gambar 2.13 EEPROM)
|
ROM hanya dapat dibaca saja,
programmer tidak bisa mengisi sesuatu ke dalam ROM. Isi ROM sudah diisi oleh
pabrik pembuatnya, berupa system operasi (Operasi System) yang terdiri dari
progam-progam pokok yang diperlukan oleh sistem komputer, seperti misalnya
progam untuk mengatur penampilan karakter di layar, pengisian tombol kunci di
keyboard untuk keperluan kontrol tertentu bootstrap progam. Beberapa komputer
misalnya komputer mikcro apple dan IBM PC, ROM juga diisi dengan progam
interpreter BASIC.
Bootsrap progam diperlukan
pada waktu pertama kali sistem komputer diaktifkan, yang proses ini sering kali
diistilahkan sebagai booting yang dapat berupa cold booting dan warm booting.
Cold booting merupakan proses pengaktifan sistem komputer pada saat pertama kali,
untuk mengambil proses bootstrap progr am dari keadaan listrik komputer mati
dengan cara menghidupkannya, sedangkan warm botting merupakan proses
pengulangan pengambilan bootstrap progam pada saat komputer hidup dengan cara
menekan beberapa tombol tertentu di keyboard seperti (Ctrl + Alt + Del) yang
ditekan secara bersamaan. Warm booting ini biasanya dilakukan saat sistem
komputer macet atau mengalami hangout.
Instruksi-instruksi yang
disimpan di ROM disebut dengan microinstructions atau microcode atau disebut
juga dengan firmware, karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik
pembuatnya. ROM itu sendiri adalah hardware sedang microinstructions adalah
software.
Isi dari ROM tidak boleh
hilang atau rusak, bila terjadi demikian, maka sistem komputer tidak akan
berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, pabrik komputer merancang ROM
sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca saja, tidak dapat diisi oleh
progammer supaya tidak terganti oleh isi yang lain yang dapat menyebabkan isi
ROM rusak.
3) Cache Memory
Cache berasal dari kata cach yakni
sebuah tempat menyembunyikan atau tempat menyimpan sementara. Sesuai definisi
tersebut Cache Memory adalah tempat menyimpan data sementara. Cara ini
dimaksudkan untuk meningkatkan transfer data dengan menyimpan data yang pernah
diakses pada cache tersebut, sehingga apabila ada data yang ingin diakses
dengan data yang sama, maka akses akan dapat dilakukan lebih cepat. Cache memori ini terletak antara register dan memory utama sehingga
pemrosesan data tidak langsung mengacu pada memori utama.
Penggunaan cache ditujukan
untuk meminimalisir terjadinya bottleneck dalam aliran data antara processor
dan RAM. Sedangkan dalam terminologi software, istilah ini merujuk pada tempat
penyimpanan sementara untuk beberapa file yang sering diakses (biasanya
diterapkan dalam network).
Sebagai tambahan dari register, beberapa CPU menggunakan cache memory atau disebut dengan scratch-pad memory atau
high-speed buffer atau buffer memory dengan maksud supaya kerja dari CPU
lebih efesien dan mengurangi waktu yang terbuang. Tanpa cache memory, CPU akan
menunggu data atau instruksi diterima dari main memory atau menunggu hasil
pengolahan selesai dikirim ke main memory baru proses selanjutnya bisa
dilakukan, padalah proses dari main memory lebih lambat dibandingkan dengan
kecepatan register. Cache memory diletakkan diantara CPU dengan main memory. Cache Memory
memiliki 3 jenis, yakni : L1 cache (Level 1 cache) disebut pula dengan istilah
primary cache, first cache, atau level one cache. Kemudian L2 cache disebut
dengan istilah secondary cache, second level cache, atau level two cache. Dan
L3 cache. Untuk lebih jelasnya tentang cache memory dijabarkan sebagai berikut:
a)
Jenis-Jenis Cache Memory
L1 cache
terintegrasi dengan chip prosesor, artinya letak L1 cache sudah menyatu dengan
chip prosesor (berada di dalam keping prosesor).
Letak L2 cache,
ada yang menyatu dengan chip prosesor, ada pula yang terletak di luar chip prosesor,
yaitu di motherboard dekat dengan posisi dudukan prosesor. Pada era prosesor intel 80486 atau sebelumnya, letak L2 cache kebanyakan
berada di luar chip prosesor. Chip cache terpisah dari prosesor, berdiri
mandiri dekat chip prosesor. Sejak era prosesor Intel Pentium, letak L2 cache
ini sudah terintegrasi dengan chip prosesor (menyatu dengan keping prosesor).
Posisi L2 cache selalu terletak antara L1 cache dengan memori utama (RAM).
Sedangkan L3 cache belum diimplementasikan secara umum pada semua jenis
prosesor. Hanya prosesor-prosesor tertentu yang memiliki L3 cache.
b)
Kecepatan Cache Memory
Transfer data
dari L1 cache ke prosesor terjadi paling cepat dibandingkan L2 cache maupun L3
cache (bila ada). Kecepatannya mendekati
kecepatan register. L1 cache ini dikunci pada kecepatan yang sama pada
prosesor. Secara fisik L1 cache tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. L1
cache adalah lokasi pertama yang diakses oleh prosesor ketika mencari pasokan
data. Kapasitas simpan datanya paling kecil, antara puluhan hingga ribuan byte
tergantung jenis prosesor. Pada beberapa jenis prosesor pentium kapasitasnya 16
KB yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu 8 KB untuk menyimpan instruksi, dan 8
KB untuk menyimpan data.
Transfer data tercepat
kedua setelah L1 cache adalah L2 cache. Prosesor dapat mengambil data dari
cache L2 yang terintegrasi (on-chip) lebih cepat dari pada cache L2 yang tidak
terintegrasi. Kapasitas simpan datanya lebih besar dibandingkan L1 cache, antara
ratusan ribu byte hingga jutaan byte, ada yang 128 KB, 256 KB, 512 KB, 1 MB, 2
MB, bahkan 8 MB, tergantung jenis prosesornya. Kapasitas simpan data untuk L3
cache lebih besar lagi, bisa ratusan juta byte (ratusan mega byte).
c)
Fungsi Cache Memory
Cache memory harus lebih cepat dari main memory
dan mempunyai ukuran yang cukup besar, tetapi tidak sebesar main memory. Sebenarnya cache memory tidak diperlukan bilamana main memory dibuat
secepat cache memory, tetapi cara demikian tidaklah ekonomis.
Ketika data dibaca/ditulis
di memori utama (RAM) oleh prosesor, salinan data beserta address-nya (yang
diambil/ditulis di memori utama) disimpan juga di cache. Sewaktu prosesor
memerlukan kembali data tersebut, prosesor akan mencari ke cache, tidak perlu
lagi mencari di memori utama.
Jika isi cache penuh, data
yang paling lama akan dibuang dan digantikan oleh data yang baru diproses oleh
prosesor. Proses ini dapat menghemat waktu dalam proses mengakses data yang
sama, dibandingkan jika prosesor berulang-ulang harus mencari data ke memori
utama.
Secara logika, kapasitas
cache memory yang lebih besar dapat membantu memperbaiki kinerja prosesor,
setidak-tidaknya mempersingkat waktu yang diperlukan dalam proses mengakses
data.
2.5. Proses Pengesekusian Program
Setiap bahasa pemograman dilengkapi dengan penerjemahan
yang berbeda, bahkan untuk setiap versi yang berbeda juga mempuyai compiler
khusus yang berbeda dengan versi lain. Semakin baru versi bahasa pemograman
akan semakin banyak variasi perintah yang dimiliki, namun tetap mempertahankan
perintah dalam versi sebelumnya. Akibatnya, suatu program aplikasi yang ditulis
dalam versi yang awal akan dapat diproses oleh compiler dalam versi yang lebih
baru, namun tidak demikian sebalikanya.
Secara umum,
proses menjalankan suatu program yang ditulis dengan bahasa pemograman hingga
menghasilkan keluaran sesuai yang diprogamkan harus melalui tiga tahapan utama,
yaitu sebagai berikut:
1 . Tahap
kompilasi (Compilation)
Tahap
kompilasi merupakan proses menejermahkan program applikasi yang ditulis dalam
bahasa pemograman menjadi program dalam bahasa mesin yang disebut Object
Program. Program dalam bahasa mesin tersebut masih belum dijalankan/dieksekusi.
2 . Tahap
penggabungan (link)
Tahap
penggabungan merupakan proses menggabungkan program bahasa mesin yang
dihasilkan pada tahap 1 dengan beberapa komponen lain yang diperlukan sehingga
menjadi program exe (executable machine) yang siap dieksekusi.
3 . Tahap eksekusi (execution)
Tahap eksekusi merupakan proses pelaksanan intruksi
dalam program aplikasi yang sesungguhnya. Dalam tahap ini data-data masukaan
dibaca untuk diproses dan akan memberikan hasil sesuai yang diinginkan
sebagaimana tertulis dalam programnya.
(Gambar 2.14 Siklus
Eksekusi Intruksi)
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam mengolah perintah dari piranti input,
ada beberapa piranti yang berperan penting didalamnya, salah satunya adalah CPU
yang bertugas dalam penerjemahan intruksi, main memori sebagai penyalur dan
penyimpan proses, ada pula VGA sebagai pengolah gambar visual agar tampil
dengan baik di layar monitor, dan lain sebagainya. Piranti-piranti tersebut yakni
yang dinamakan “Piranti Proses”.
Selain CPU sebagai bagian terpenting dalam
tahap pemrosesan data, ada Main Memory sebagai penyimpan data yang akan/sedang
diproses. Informasi yang telah disimpan tersebut ada yang disalurkan ke CPU
ataupun kepada piranti output langsung. Main memory ada yang bersifat penyimpan
sementara atau yang disebut RAM, ada yang bersifat tidak dapat dirubah atau
yang disebut ROM, dan ada pula yang bersifat penyimpan berulang atau yang
disebut Cache Memory.
Tahapan proses dalam menjalankan program agar
menjadi keluaran yang sesuai dengan yang diinginkan, yakni mula-mula sebuah intruksi
atau data yang masuk dari piranti input diterjemahkan oleh ALU menjadi bahasa
mesin, setiap proses dicontrol oleh Control Unit, keduanya adalah komponen dari
prosesor. Setelah semua dimengerti oleh CPU barulah hasilnya dieksekusi, atau
bisa gabungkan dahulu dengan intruksi lain, ataupun bisa disimpan dalam main
memory.
3.2. Saran
Alhamdulillah
berakhirlah pembahasan Piranti Proses dalam makalah ini. Peyusun sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran begitu
kami harapkan untuk memperbaiki segala kekurangan dan kealpaan kami, supaya
kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik dan tentunya lebih
bermanfaat dan menjadi wadah pengetahuan dan informasi bagi banyak orang.
Sekian dan terima kasih.
Daftar
Pustaka
Bambang
Hariyanto. Ir., Mt., 1997, Sistem Operasi Edisi 3, Bandung:Penerbit
Informatika
Nur’aeni,
Neni, 2012, http://neninuraeni1511.blogspot.nl/2012/12/perkembangan-teknoogi-informasi_9.html?m=1, diakses pada tanggal 24 September 2014, pada pukul 11:20 WIB
Dewi, Damayanti, 2012, http://dewidamayanti1a.blogspot.com/2012/10/piranti-proses-processing-device.html?m=1, diakses pada tanggal 24 September 2014, pada
pukul 11:30 WIB
, 2012,
http://budi-zulfitra.binushacker.net/2012/11/alat-pemproses-proses-device-pada_2684.html
12:41, diakses pada tanggal 24 September 2014, pada pukul
12:41 WIB
Taufik, Ahmad Fadli, 2012, http://ahmadfhadli.wordpress.com/2012/06/contoh-makalah-mengenai-input
output-dan-alat-pemroses/ , diakses
pada tanggal 24 Sepetember 2014, pada pukul 20:40 WIB
0 komentar:
Posting Komentar